ManusiaSenayan.id – Kabar mengejutkan datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Seorang aktivis muda, Vian Ruma, yang dikenal aktif menolak proyek geotermal, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubuk bambu dekat pantai Sikusama, Desa Tonggo, Kabupaten Nagekeo.
Foto-foto yang beredar di grup Facebook dan WhatsApp bikin publik merinding. Vian terlihat tergantung dengan tali di leher, tapi kakinya masih menyentuh lantai bambu. Di sekitar lokasi ada tas hitam, handphone, helm hitam, dan motor Honda CRF yang terparkir di luar gubuk.
Kabar ini langsung bikin warganet ramai berspekulasi. Ada yang menganggapnya mencurigakan, ada juga yang minta kasus ini diusut tuntas biar jelas. Timeline medsos pun auto rame, bukan cuma bahas gosip seleb, tapi juga soal nasib pejuang lingkungan.
Magdalena Eda Tukan dari Koalisi Kelompok Orang Muda untuk Perubahan Iklim (KOPI) membenarkan kabar tersebut. “Betul, ada anggota organisasi di Kabupaten Nagekeo yang meninggal ditemukan terlilit tali,” kata Eda.
Namun, Eda mengaku belum bisa memastikan penyebab kematian. “Kami dapat kabar tadi pagi, sampai detik ini kami belum tahu persis penyebab kematiannya,” ujarnya.
Eda menambahkan, Vian memang aktif di wilayahnya terutama dalam menolak proyek geotermal. Tapi, kata dia, KOPI selama ini belum sampai melakukan aksi besar, baru sebatas pendidikan dan peningkatan kapasitas orang muda.
Meski begitu, Eda juga mengaku curiga. “Dari foto yang beredar, kami tentu saja curiga, kondisi terlilit tali, kami baru akan membahas ini secara organisasi,” katanya.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kupang juga mendesak Kapolda NTT buat turun tangan penuh soal kasus kematian aktivis lingkungan tersebut.
“Kami mendesak Kapolda NTT segera membentuk tim khusus untuk menyelidiki kematian almarhum. Jangan sampai kasus ini dibiarkan mengambang dan merugikan rasa keadilan publik.” ucap Ibrahim Ketua Bidang Lingkungan Hidup HMI Cabang Kupang.
Kasus ini bikin banyak pihak berharap aparat benar-benar serius mengusut. Karena, nyawa pejuang lingkungan jelas bukan hal remeh-temeh.