ManusiaSenayan.id – Jakarta malam-malam, Hotel Bidakara mendadak hangat. Bukan karena AC-nya rusak, tapi karena Cak Imin—Menko Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum PKB—lagi pidato di acara pengukuhan PB IKA PMII 2025–2030. Dengan gaya khasnya yang selalu siap menyelipkan punchline politik, beliau membakar semangat alumni PMII sambil nyenggol tetangga sebelah.
“Ekonomi pasal 33 UUD 1945? Tenang, gudangnya teori ada di IKA PMII,” ujar Cak Imin penuh percaya diri. Katanya, PMII itu tumbuh dari bawah. Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Pokoknya nggak pakai jalur express kayak… ya, you know who.
Nah, tiba-tiba cuaca jadi makin panas ketika Cak Imin mulai nyolek organisasi Cipayung Plus tetangga.
“Kalau nggak tumbuh dari bawah, itu bukan PMII. Itu pasti… HMI!” selorohnya sambil nyengir. Ouch. Kayaknya korps hijau-hitam harus ambil tisu dulu.
Tapi jokes aside, Cak Imin bilang PMII harus bisa bantu membenahi ekonomi yang lagi gonjang-ganjing. Menurutnya, di tengah global yang “powerless” dan dunia yang serba insecure, PMII punya potensi buat jadi game changer—asal jangan sibuk cari kue doang.
“Pak Prabowo udah mulai praktek, nggak mau teori-teorian. Nah, PMII cocok, bisa nyambung dari bawah, bukan cuma dari atas,” tutup Cak Imin, yang sukses bikin hadirin tepuk tangan campur senyum geli.
Intinya? Ekonomi boleh berat, tapi humor politik Cak Imin tetap ringan. PMII disemangati, HMI disindir, rakyat? Ya, nonton dulu sambil ngemil keripik ekonomi.