ManusiaSenayan.id – Gengs, kabar hot dari Kabinet Merah Putih-nya Pak Prabowo. Ternyata 30 dari 56 wakil menteri kita itu gak cukup sibuk ngurus kementerian. Mereka juga nyambi jadi komisaris BUMN. Iya, serius. Double job gitu. Kayak anak kos yang jualan online biar bisa bayar sewa kamar. Bedanya, kalau mereka duitnya gak habis-habis.
Katanya sih ini legal. Kan Mahkamah Konstitusi pernah bilang pengangkatan wamen itu hak prerogatif presiden. Bebas mau ngangkat siapa aja asal kebutuhan kementerian terpenuhi. Kebutuhan siapa dulu nih? Kementerian, atau koalisi yang nunggu jatah?
Sebelumnya juga udah pernah rame diprotes. Soalnya posisi wamen itu sering dianggap kayak “kursi tambahan” buat akomodasi politik. Biar para tim sukses gak nganggur nunggu proyek. Hemat birokrasi? Efisien? Itu mah jargon kampanye. Kenyataannya malah kayak bikin grup WhatsApp baru isinya pejabat doyan rapat.
Terus gimana soal aturannya? Pasal 23 UU Kementerian Negara sih tegas: menteri gak boleh rangkap jabatan komisaris. Eh tapi wamen? Bebas coy. Rupanya UU kita juga kenal istilah “anak emas” yang bebas aturan.
Ada juga Peraturan Menteri BUMN yang bilang komisaris harus profesional, integritas tinggi, dan bebas konflik kepentingan. Tapi nyatanya? Wamen rangkap komisaris BUMN yang diawasi kementeriannya sendiri. Konflik kepentingan? Gak kedengeran tuh.
Kepala Komunikasi Kepresidenan juga santai bilang “Secara hukum boleh kok.” Ya iya sih, MK gak pernah bilang “dilarang” di amar putusan. Tapi kalau nurut logika warung kopi, ini udah kayak wasit yang juga main jadi striker.
Dan ini dia listnya. Simak biar gak salah sebut kalau mau nitip salam:
- Wamen Pertanian Sudaryono – Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero)
- Wamen Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan – Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero)
- Wamen Kebudayaan Giring Ganesha – Komisaris PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk
- Wamen Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo – Komisaris Utama PT Telkom Indonesia Tbk
- Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan – Komisaris PT Telkom Indonesia Tbk
- Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim – Komisaris PT Telkom Indonesia Tbk
- Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah – Komisaris PT Bank Tabungan Negara Tbk
- Wamen Keuangan Suahasil Nazara – Komisaris PT PLN (Persero)
- Wamen BUMN Aminuddin Ma’ruf – Komisaris PT PLN (Persero)
- Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo – Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
- Wamen UMKM Helvy Yuni Moraza – Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- Wamen Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti – Komisaris Utama PT Brantas Abipraya (Persero)
- Wamen ESDM Yuliot Tanjung – Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- Wamen Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf – Komisaris Utama PT Perikanan Indonesia
- Wamen Perhubungan Suntana – Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
- Wamen Kesehatan Dante Saksono – Komisaris PT Pertamina Bina Medika
- Wamen Pertahanan Donny Ermawan Taufanto – Komisaris Utama PT Dahana
- Wamen P2MI/Wakil Kepala BP2MI Christina Aryani – Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
- Wamen Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono – Komisaris Utama PT Telkomsel
- Wamen Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria – Komisaris PT Telkomsel
- Wamen Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri – Komisaris Utama PT Sarinah
- Wamen Investasi dan Hilirisasi/BKPM Todotua Pasaribu – Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero)
- Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Ratu Isyana Bagoes Oka – Komisaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
- Wamen Sekretariat Negara Juri Ardiantoro – Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk
- Wamen Komunikasi dan Digital Nezar Patria – Komisaris Utama PT Indosat Tbk
- Wamen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan – Komisaris PT Citilink Indonesia
- Wamen Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat – Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia
- Wamen Luar Negeri Arif Havas Oegroseno – Komisaris PT Pertamina International Shipping
- Wamen Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie – Komisaris PT Pertamina Hulu Energi
- Wamen Koperasi Ferry Juliantono – Komisaris PT Pertamina Patra Niaga
Biar rame, BUMN-nya juga bagi-bagi kue: ada Telkom, Pertamina, PLN, BTN, Bank Mandiri, Telkomsel, bahkan Citilink. Siapa tuh yang bilang BUMN mau efisien?
Jadi kesimpulannya? Kalau mau hemat birokrasi tapi kasih jatah politik ya beginilah jadinya. Multi-talent banget lah wamen kita. Bisa ngurus kementerian sambil pantau rapat komisaris. Keren.
Indonesia? Santai aja bro, yang penting gaji jalan, rakyat senang nonton drama politiknya.