ManusiaSenayan.id – Kalau ngomongin soal perlindungan perempuan dan anak, ternyata bukan cuma urusan hukum atau kampanye di medsos aja, gengs. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat alias Rerie, ngingetin kalau kunci utama ada di keluarga yang sejahtera.
“Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga merupakan langkah strategis untuk membangun sistem perlindungan menyeluruh dari tindak kekerasan bagi perempuan dan anak di tanah air,” kata Rerie dalam keterangannya, Selasa (9/9).
Data bikin merinding nih: menurut SIMFONI PPA per 3 Juli 2025, tercatat ada 14.039 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Yang bikin makin sedih, sekitar 10 ribu kasus dialami anak perempuan. Menurut KemenPPPA, masalah ekonomi jadi faktor paling sering bikin kasus ini meledak. Sisanya? Dari pola asuh, lingkungan toxic, gadget, sampai pernikahan usia anak.
Rerie bilang masalah ini nggak boleh didiemin. Harus ada kebijakan cepat, jangan nunggu kasus makin numpuk dulu baru rame-rame ribut. Selain soal ekonomi, penting juga ngajarin masyarakat tentang hak-hak perempuan dan anak. Jadi bukan cuma anak yang update tren TikTok, tapi juga ngerti cara melindungi diri.
Ia juga nyorot pentingnya literasi pendidikan, kesehatan, budi pekerti, dan ekonomi keluarga. Intinya, kalau pondasi keluarga kuat, drama kekerasan bisa dipangkas dari awal.
“Seluruh pihak terkait dapat bersama-sama mewujudkan langkah yang tepat dalam membangun sistem perlindungan yang menyeluruh dari tindak kekerasan bagi setiap anak bangsa, termasuk perempuan dan anak,” tegas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah.
So, gengs, jangan cuma jadi penonton. Keluarga bahagia = benteng anti kekerasan. Setuju?