ManusiaSenayan.id Purbalingga lagi darurat sampah, gaes! Tiap hari, warga Purbalingga “produksi” 513 ton sampah, tapi parahnya, 91%-nya belum keurus dengan baik. Duh, jangan sampe Purbalingga jadi “museum sampah hidup“.

Melihat kondisi ini, Anggota Komisi XII DPR RI, Aqib Ardiansyah, gak mau cuma jadi penonton. Pas reses di Bukateja, Sabtu (2/8/2025), beliau bilang, “Kami tidak ingin hanya mendengar laporan dari atas meja. Kami ingin pihak kementerian menyaksikan langsung seperti apa kondisi di lapangan dan bagaimana inisiatif masyarakat yang sudah berjalan.”

Aqib ngajak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) buat turun bareng, cari solusi bareng. Soalnya, di Desa Penaruban, warga udah kreatif banget ngolah plastik jadi solar, meski masih sederhana. “Ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki kemauan dan kreativitas untuk mencari solusi. Tugas kita adalah mendukung mereka agar usahanya bisa berkembang secara berkelanjutan,” ujarnya.

Aqib minta KLHK serius dampingi inovasi lokal ini. Penting banget katanya, ada pendampingan soal sertifikasi, keamanan lingkungan, sampe kelayakan usaha. “Dengan pendampingan yang tepat, produk olahan ini bisa menjadi solusi nyata yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menguntungkan secara ekonomi. Kami ingin ini menjadi model yang bisa direplikasi di daerah lain,” tegasnya.

Gak cuma janji manis, Aqib juga siap kasih sepeda motor pengangkut sampah buat komunitas Limbah Pustaka. Biar operasional mereka makin kenceng!
Misi besarnya? Kolaborasi lintas sektor biar Purbalingga bisa punya sistem pengelolaan sampah yang keren dan berkelanjutan.