ManusiaSenayan.id – Kalau DPR RI sering jadi sorotan karena rame urusan politik dan partai, ada satu lembaga negara lain yang nggak kalah penting tapi sering dilupain: DPD RI alias Dewan Perwakilan Daerah. Banyak yang masih bingung, DPD itu ngapain sih? Bedanya sama DPR apa?

Nah, ini yang harus kamu tahu: DPD RI itu wakil daerah, bukan wakil partai. 

Setiap provinsi di Indonesia punya empat orang anggota DPD yang dipilih langsung oleh rakyat saat pemilu, sama kayak kita milih anggota DPR. Bedanya, mereka nggak mewakili partai politik, tapi mewakili daerah asalnya. Jadi, anggota DPD dari Papua, misalnya, ya kerja buat memperjuangkan isu-isu dan kepentingan warga Papua, bukan agenda partai tertentu.

Makanya, DPD sering disebut sebagai suara daerah. Mereka jadi jembatan antara daerah dan pusat, terutama dalam hal-hal kayak otonomi daerah, pembagian anggaran, dan perlindungan budaya lokal. Misalnya, kalau ada kebijakan pusat yang nggak cocok buat kondisi daerah tertentu, DPD bisa bantu suarain hal itu ke Senayan.

Terus, kekuatannya sama kayak DPR nggak?

Nggak juga. DPD nggak punya hak bikin undang-undang secara penuh kayak DPR. Tapi mereka bisa ngusulin RUU, kasih pertimbangan ke DPR dan Presiden, dan ngawasin pelaksanaan undang-undang yang berkaitan dengan daerah. 

Meski kekuasaannya belum sekuat DPR, peran DPD tetap krusial, apalagi buat daerah-daerah yang sering ngerasa nggak dilirik pusat. DPD bisa jadi corong buat isu-isu kayak ketimpangan pembangunan, hak masyarakat adat, atau akses pendidikan dan kesehatan yang belum merata.

Sebagai anak muda, penting banget buat kita tahu siapa wakil DPD dari daerah kita dan apa aja yang mereka perjuangkan. Jangan cuma kenal DPR, tapi juga cari tahu gimana DPD kerja bawa suara daerah ke level nasional.

Ingat, demokrasi itu bukan cuma soal partai. DPD RI hadir buat pastiin setiap sudut Indonesia—dari Sabang sampai Merauke—punya suara di tengah gemuruh politik nasional. Jadi, yuk kenali DPD, karena suara daerah juga punya hak untuk didengar!