ManusiaSenayan.id – Guys, ada kabar duka dari Yogyakarta. Seorang mahasiswa Universitas Amikom, Rheza Sendy Pratama (21), meninggal dunia saat ikut aksi unjuk rasa di Mapolda DIY. Ceritanya bikin hati nyesek, apalagi Rheza masih muda banget.

Anggota Komisi X DPR, Bonnie Triyana, ikut buka suara.
“Saya menyampaikan duka cita yang teramat mendalam atas gugurnya Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Amikom, Yogyakarta dalam peristiwa unjuk rasa hari Minggu yang lalu. Saya berharap keluarga tabah dan kuat dalam menerima cobaan ini,” kata Bonnie.

“Sebagai manusia dan sebagai seorang ayah, saya bisa turut merasakan kepedihan luka kehilangan seorang anak tercinta, sebagaimana yang kini dirasakan kedua orangtua Rheza,” tambahnya.

Rheza sempat pamit ngopi ke orang tuanya malam sebelumnya. Tapi besok paginya, kabar yang datang justru bikin ayahnya, Yoyon Surono, kaget setengah mati: anaknya sudah tergeletak tak bernyawa di RSUP Dr Sardjito dengan tubuh penuh luka.

Versi Forum BEM DIY, motor Rheza sempat mogok saat suasana demo mulai chaos demo. Naas, gas air mata ditembakkan, Rheza jatuh, dan nasib tragis pun terjadi. Temannya yang dibonceng berhasil lari, tapi Rheza tidak.

Bonnie menegaskan, “Kebebasan berpendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi. Rheza adalah mahasiswa Indonesia yang turut dalam unjuk rasa itu seharusnya dilindungi aparat, apalagi dalam keadaan tak berdaya terjatuh dari motor saat unjuk rasa. Bukan malah dianiaya hingga tewas.”

Ia bahkan mengingatkan, “Bahkan dalam konvensi Jenewa yang mengatur perang pun apabila ada musuh menyerah dan tak berdaya harus dilindungi.” Satirnya, demo mahasiswa kok malah diperlakukan kayak medan perang.

Bonnie menutup dengan pesan keras: “Situasi di Yogya bukan perang, maka perlindungan terhadap mahasiswa harus menjadi prioritas. Aparat kepolisian dilarang menganiaya mahasiswa. Tidak alasan apapun yang dapat membenarkan tindakan kekerasan tersebut.”

Kasus ini, kata dia, harus diusut tuntas, aparat jangan main emosi, dan hukum ditegakkan. Karena ya, demo itu bukan dosa, dan mahasiswa bukan musuh negara.