ManusiaSenayan.id — Di tengah gempuran berita negatif soal polisi yang “rajin” mangkal di kolom gosip ketimbang headline prestasi, ternyata masih ada loh satu dua yang bikin netizen tepuk tangan. Namanya? Kombes Ahrie Sonta. Iya, bukan nama boyband Korea, tapi dia yang sekarang viral bukan karena razia ngawur, tapi karena respons kilat layaknya admin warung kopi online.
Anggota Komisi III DPR, Hinca Pandjaitan, dalam rapat dengan Kalemdiklat Polri baru-baru ini sampai bilang kalau polisi zaman sekarang tuh udah nggak butuh cuma otot, tapi juga otak. Karena menurut Hinca, medsos sekarang lebih cepet dari suara peluit. Jadi kalo polisi masih loading lama, ya siap-siap jadi meme.
Hinca sempat mengeluh, kenapa sih yang viral soal polisi cuma yang nyebelin doang? Yang ketahuan pungli lah, yang tilang nggak jelas, sampe yang masuk FYP bukan karena prestasi tapi sensasi. Padahal, katanya, masih banyak polisi baik — ya kayak Ahrie Sonta tadi itu.
Ahrie, si polisi yang aktif di X (dulu Twitter), terkenal sebagai “polisi penolong netizen”. Ada yang curhat ditipu? Tag Ahrie. Ada yang jadi korban KDRT? Mention Ahrie. Pokoknya kalau lagi apes dan butuh polisi yang nggak cuma jawab “silakan lapor ke kantor polisi terdekat”, dia orangnya.
Hinca Pandjaitan pun berharap Lemdiklat Polri bisa produksi massal “polisi model Ahrie”. Bukan dalam bentuk merchandise, tapi lulusan baru yang responsif, melek teknologi, dan ngerti dunia netizen. “Kita butuh polisi yang bukan sekadar kuat ototnya, tapi juga paham pikirannya,” ujar Hinca, yang tampaknya udah bosan lihat polisi jadi bahan roastingan publik.
Yah, semoga aja permintaan ini nggak nyangkut di arsip rapat. Karena publik butuh lebih banyak polisi kayak Ahrie, bukan yang bikin stres pas lihat seragam, tapi justru bikin aman pas baca timeline.