ManusiaSenayan.id – Baru juga ngopi pagi, dunia udah dikasih kabar: AS ngebom 3 fasilitas nuklir Iran! Bukan prank, gengs. Pake bom penghancur bunker seberat 13 ton dan rudal Tomahawk dari kapal selam pula. Kayak lagi main game Call of Duty versi elite.

Masalahnya, waktu serangannya tuh pas Iran lagi ngopi diplomasi bareng Uni Eropa di Swiss. Lah ini gimana, orang lagi duduk manis ngobrol damai, malah dikasih hadiah bom dari langit?

Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera langsung nyamber: “Tindakan sepihak Amerika Serikat tidak hanya memperburuk konflik, tetapi juga merusak kepercayaan terhadap mekanisme diplomasi internasional.” Wah, bener juga sih, gimana mau percaya kalau lawan ngobrol malah ngebom rumah lo?

Yang bikin makin panas, jam serangan AS ini mirip banget sama yang Israel lakuin ke Iran sebelumnya. Netizen langsung konspirasi mode: ON. “Jangan-jangan mereka ngatur jadwal bareng?”

Presiden Trump nggak kalah dramatis, bilang: “Mau damai atau Iran bakal lebih parah dari 8 hari kemarin. Masih banyak target loh!” Wow, ancaman ala mafia banget.

Sementara itu, Iran—yang udah dibom pagi-pagi—langsung naik pitam. Menlu Iran Araghchi bilang: “Ini tindakan kriminal, dan kami berhak bela diri!” Intinya: jangan macem-macem, kami siap balas.

Terakhir, Mardani ngingetin: “Kekuatan militer tidak boleh menjadi alat utama dalam menyelesaikan sengketa internasional. Justru parlemen dan diplomasi parlementer harus menjadi garda terdepan dalam membangun kepercayaan antarnegara dan mendorong penyelesaian damai yang berkelanjutan.” Tapi ya gitu… kayaknya sekarang lebih gampang nyuruh drone terbang daripada duduk bareng cari solusi.

Dunia makin absurd. Yang satu bawa proposal damai, yang lain bawa bom. Siapa yang bakal menang? Mungkin… yang paling tahan drama.