ManusiaSenayan.id – Anggota Komisi V DPR RI, Mori Hanafi, ngasih catatan penting pas Raker bareng Menteri Desa dan BNPP/BASARNAS di Senayan. Topiknya serius banget: potensi tumpang tindih usaha antara BUMDes dan Koperasi Merah Putih di level desa.
Mori bilang, dua entitas ekonomi desa ini harus jelas bedanya, biar nggak jadi kayak “perang dagang skala mini.”
“BUMDes itu jelas adalah badan usaha milik desa. Sementara Koperasi Merah Putih adalah koperasi, dari masyarakat untuk masyarakat, dipilih oleh masyarakat yang ada di sana. Pertanyaan saya, sudakah Bapak membedakan jenis usahanya? Jangan sampai BUMDes ngurus pupuk, koperasi juga ngurus pupuk. Dua-duanya usaha, sementara di desa usahanya terbatas,” tegas Mori.
Dia juga mengaku belum melihat diferensiasi jelas dari pemerintah. Padahal, kalau dua-duanya jalan tanpa aturan main, bisa bikin gesekan di lapangan.
“Sehingga saran saya, dalam kondisi anggaran terbatas, kita fokus saja. Kalau mau ada perubahan radikal, Koperasi Merah Putih ini jalan yang lebih tepat. Tapi kalau ini yang kita dorong, kenapa kok kebijakan anggarannya masih banyak bicara BUMDes? Angkanya cukup besar,” ujarnya.
Nggak berhenti di situ, Mori juga kasih kritik soal performa BUMDes.
“Saya tidak mengurangi rasa hormat kepada BUMDes-BUMDes yang ada di desa, tapi setahu saya BUMDes ini kembang-kempis, Pak,” katanya blak-blakan.
Karena itu, Mori minta Kementerian Desa kasih data komprehensif. Tujuannya jelas: supaya kebijakan lebih fokus dan nggak bikin BUMDes sama koperasi jadi rival abadi. Harapannya, dua-duanya bisa jadi mesin ekonomi desa, bukan malah saling sikut.