ManusiaSenayan.id – Lagi rapat kerja sama Menteri Koperasi di Senayan, Anggota Komisi VI DPR RI Rizal Bawazier lempar ide unik. Katanya, koperasi perlu punya “sertifikat kelayakan pembiayaan” biar bank Himbara nggak pusing mikirin kredit macet alias non performing loan (NPL).

“Ini usulan untuk koperasi Merah Putih itu supaya tidak terjadi non performing loan dengan bank Himbara, supaya bagaimana apabila setiap koperasi itu dapat sertifikat kelayakan pembiayaan,” ujar Rizal.

Politisi PKS ini menegaskan, koperasi yang sehat dan punya tata kelola oke wajib didukung. Sebaliknya, kalau ada koperasi yang nggak kredibel, jangan dipaksain. “Itu penting, jadi ada koperasi-koperasi yang bagus yang seharusnya di-support terus, itu harusnya dapat sertifikat itu tapi kalau yang tidak benar ya sudah lah, tidak perlu dibantu. Kasian nanti bank Himbara jadi harus menanggung ya mengenai dana ini pak,” lanjutnya.

Rizal juga menyinggung implementasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 63 Tahun 2025. Regulasi itu kan tujuannya buat mendukung bank penyalur pinjaman ke koperasi Merah Putih. Tapi di **dapilnya—Pekalongan, Pemalang, Batang—**belum terasa dampaknya. “Terus terang di Dapil kita; Pekalongan Pemalang, Batang masih belum banyak yang menerima. Itu kira-kira progresnya seperti apa?,” tanya Rizal.

Selain itu, dia ngasih warning soal maraknya koperasi berbasis Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Menurutnya, banyak kasus BMT justru bikin masalah. Karena itu, ia minta Kemenkop tegas menolak pendirian baru, baik offline maupun online.

Intinya, Rizal pengin koperasi beneran sehat, transparan, dan aman. Kalau ada sertifikasi pembiayaan ini, koperasi bisa makin dipercaya, bukan cuma sama bank, tapi juga sama masyarakat.