ManusiaSenayan.id – Dunia perkuliahan lagi panas, gaes. Pasalnya, nilai bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dipangkas hampir 45 persen, terutama buat mahasiswa kampus swasta unggulan. Dari yang semula Rp8,5 juta per semester, sekarang jadi sekitar Rp4,5 juta.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti, langsung angkat suara.
“Ini sangat berat. Sudah menerima mahasiswa dengan KIP, tahu-tahu bantuannya dipotong hampir setengah. Kampus swasta yang seharusnya dibantu, malah terbebani,” kata Esti di Jakarta.

Esti bilang, pemangkasan ini bikin kampus serba salah. Mereka nggak boleh narik selisih biaya ke mahasiswa, jadinya harus nombok. Efek domino? Kuota mahasiswa KIP makin dikurangi, anak-anak dari keluarga kurang mampu pun terancam kehilangan kesempatan kuliah.

Keluhan keras datang juga dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Wakil Rektor UMY, Prof. Dr. Zuly Qodir, tegas menolak pemangkasan ini.
Kebijakan ini diputuskan tanpa pertimbangan matang, bahkan setelah kampus menerima mahasiswa baru,” jelasnya.

Menurut Esti, kebijakan ini jelas kontraproduktif. Ia mengingatkan, “Pendidikan adalah hak konstitusional setiap warga negara. Negara tidak boleh mengabaikan tanggung jawabnya terhadap pemerataan kesempatan belajar.

Makanya, Komisi X DPR RI mendesak pemerintah lewat Kemendikti Saintek buat meninjau ulang. Esti menegaskan, “Ini bukan hanya soal beasiswa, ini soal keadilan sosial dan masa depan bangsa.

Pesannya simpel: jangan sampai mahasiswa tambah stres mikirin biaya kuliah. Skripsi aja sudah cukup bikin overthinking, jangan ditambah beban subsidi yang dipotong.