ManusiaSenayan.id – Ekonomi Indonesia lagi ngos-ngosan di awal 2025. Pertumbuhan cuma nyentuh angka 4,87%, turun dibanding tahun lalu yang bisa 5,11%. Tapi tenang, kata Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, ini bukan salah kita yang kurang jajan, tapi karena… investor lagi males naruh duit.
Pak Tito ngejelasin bahwa konsumsi rumah tangga masyarakat masih kece kok. Daya beli rakyat katanya aman, buktinya mungkin warung kopi masih rame dan cicilan paylater jalan terus.
“Penurunannya karena faktor investasi,” ujar Tito sambil menyindir bahwa para investor kayaknya lagi ngambek. Kenapa? Ya gara-gara drama dunia yang makin kaya sinetron.
Mulai dari perang dagang AS vs China, buntut tarif-tarifan ala Trump, terus ditambah drama Rusia vs Ukraina yang bikin harga gandum jadi mahal (karena kita ternyata demen banget beli dari Ukraina). Belum selesai, konflik di Timur Tengah dan Iran bikin harga minyak naik, dan jangan lupa, India vs Pakistan juga ikut menyumbang vibes negatif ke global market.
Jadi menurut Pak Tito, bukan kita yang boros atau bokek, tapi dunia aja yang lagi kurang stabil.
Solusinya? Jaga investasi tetap nyaman, terutama di Jawa Barat. Soalnya, menurut beliau, Jabar tuh deket banget sama “pemerintahan pusat”, alias Jakarta. Ada pelabuhan, bandara, dan SDM produktif bejibun. Cocok buat naruh duit—asal jangan naruh harapan terlalu tinggi dulu ya.
Jadi intinya: kita nggak salah apa-apa, cuma dunia aja yang bikin ekonomi kita masuk angin. Yah, semoga investor cepat move on, biar grafik ekonomi kita bisa balik naik—nggak kayak grafik utang di dompet setelah flash sale.