ManusiaSenayan.id – Dana CSR itu ibarat cinta—harusnya tulus, menyentuh yang membutuhkan. Tapi sayangnya, di negeri +62, cinta bisa diselewengkan, apalagi duit. Kali ini, yang kena spotlight KPK adalah mantan Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono. Bukan karena bikin kampanye BI yang viral, tapi karena diduga tahu banyak soal aliran dana CSR yang “tersesat jalur“.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi Erwin dipanggil ke Gedung Merah Putih buat diperiksa. Tapi tenang, dia masih status saksi—walau kalau kita belajar dari FTV hukum, saksi hari ini bisa jadi tersangka besok.
Sebelumnya, KPK juga udah manggil beberapa kru BI lainnya: Deputi Direktur Hukum Irwan dan staf legal Yustisiana. Kayaknya ini lebih dari sekadar salah transfer, Bro. Soalnya KPK sampai masuk Gedung BI di Thamrin dan ngubek-ngubek Kantor OJK. Serius banget kayak lagi nyari password Wi-Fi negara.
Pihak BI sih bilang bakal kooperatif. “Kami hormati proses hukum,” kata Ramdan Denny. Ya semoga bukan cuma sekadar hormat formal, tapi juga bantu buka-bukaan dokumen yang ngumpet di laci belakang.
Intinya: CSR itu niatnya mulia, tapi kalau niat mulia dipakai buat ‘jalan pintas’, ya jadinya bukan tanggung jawab sosial lagi—tapi tanggung jawab pribadi ke KPK.