ManusiaSenayan.id – Drama di Rinjani bukan cuma soal kabut dan tanjakan curam, tapi juga urusan evakuasi yang kayak sinyal di gunung—lemotnya maksimal. Juliana Marins, turis asal Brasil, jatuh ke jurang Gunung Rinjani dan bikin geger netizen dan Komisi V DPR.
Wakil Ketua Komisi V DPR, Bang Syaiful Huda, langsung angkat tangan (bukan nyerah, tapi mau manggil Basarnas). “Kami akan meminta keterangan dari Basarnas terkait mekanisme penyelamat korban kenapa tidak bisa segera dilakukan,” ujarnya sambil mungkin mikir: “Ini evakuasi apa buffering YouTube?”
Tapi ya gitu, jadwalnya belum pasti. DPR emang suka gitu, coming soon-nya lebih lama dari trailer film Marvel. Tapi Bang Huda janji, bakal dikulik tuh semua kendala: cuaca? Medan? SDM? Atau jangan-jangan GPS-nya nyasar?
Terus, yang nggak kalah penting: duit. Yes, duit! Anggaran Basarnas ternyata cuma Rp 1,01 triliun. Kedengeran gede, tapi buat nyari orang di gunung, laut, gua, sampe bawah kasur (eh?), itu kayak jajan seblak doang.
“Basarnas udah kerja maksimal, kita tahu. Tapi kita juga pengen tahu, ini delay-nya karena anggaran atau karena sistem yang ruwet?” tambah Bang Huda, kayak dosen yang nanya tapi jawabannya udah tahu.
Sementara itu, tim gabungan akhirnya sukses evakuasi jenazah Juliana dari jurang. Tapi sebelumnya, helikopter Basarnas sempat cuma bisa nangkring karena kabut tebal. Ya gimana, bukan film Hollywood yang bisa tembus badai.
Anyway, semoga ke depan proses penyelamatan nggak lagi nunggu cerah kayak hati mantan. Karena nyawa nggak bisa di-pending, Gengs.