ManusiaSenayan.id – Seleksi Masuk Universitas Indonesia (Simak UI) 2025 belum juga kelar, tapi netizen udah duluan panik. Bukan soal soal ujian, tapi soal… joki! Yap, lagi-lagi muncul penawaran testimoni joki ujian di medsos. Dan kali ini, Komisi X DPR RI pun gak tinggal diam.
Wakil Ketua Komisi X, Lalu Hadrian, bilang, “Tentu praktik perjokian, tidak hanya merusak kredibilitas institusi pendidikan, tetapi juga merugikan calon mahasiswa yang berkompetisi secara jujur.” Katanya lagi, pendidikan itu harus fair play, bukan pay to pass.
Siapa Nih yang Joki, Siapa yang Dijokikan?
Menurut laporan, ada tarif spesial buat yang pengen dijokikan: mulai dari Rp 2 juta sampai Rp 4 juta, tergantung “paket soal” yang diambil. Mau full service? Bisa. Mau cuma bantu ngerjain hitung-hitungan? Juga bisa. Udah kayak catering.
“Ini kan ujian masuk kampus, bukan open BO akademik!” celetuk salah satu netizen di X (dulu Twitter).
DPR: Investigasi, Jangan Cuma Viral-Viralan!
Lalu Hadrian mendorong agar kampus dan Kementerian Pendidikan tidak cuma pasang spanduk bertuliskan “Anti Joki”, tapi juga bongkar jaringannya. “Kami mendukung langkah tegas UI, atau kampus manapun itu, untuk tidak mentolerir kecurangan apa pun. Saya juga mendorong perguruan tinggi dan pihak Kementerian pendidikan tinggi, untuk memperkuat pendampingan serta sosialisasi tentang pentingnya kejujuran akademik, sekaligus menyediakan mekanisme seleksi yang lebih inklusif dan adil,” katanya.
DPR juga bilang: mungkin aja praktik joki ini muncul karena tekanan psikologis dan sistem pendidikan yang bikin kepala calon mahasiswa nyut-nyutan duluan sebelum ujian dimulai.
Akademik Tanpa Kecurangan = Mitos?
Direktur Humas UI, Arie Afriansyah, menegaskan kampusnya gak akan mentoleransi segala bentuk kecurangan. Tapi netizen nimpalin, “Gak mentoleransi doang cukup nggak, Pak? Yang penting ketangkep, ditindak, dan dicegah. Biar yang jujur nggak jadi korban.”
Simak UI bukan ajang reality show yang bisa dimenangkan lewat jalan pintas. Kalau mau masuk kampus top, ya belajar. Jangan bawa joki. Atau nanti, masuknya lewat jalur joki, keluar-keluarnya malah jadi beban profesi.