ManusiaSenayan.id – Oke, jadi begini. Di acara pengukuhan PB IKA PMII, Cak Imin alias Muhaimin Iskandar nyelipin satu quotes yang langsung bikin alis naik:
“Kalau nggak tumbuh dari bawah, itu pasti bukan PMII… itu HMI.”
Arief Rosyid Hasan…Waduh, Bang. Gak salah tempat tuh ngomongnya? Yang disindir ini bukan tongkrongan sebelah warung kopi, tapi HMI—organisasi mahasiswa tertua yang udah eksis sejak Indonesia belum punya TikTok.
Fyi, HMI lahir tahun 1947, bukan dari balkon kekuasaan, tapi dari kampus dan masjid-masjid penuh semangat kemerdekaan. Nggak pake karpet merah, apalagi fasilitas VIP. Yang ada cuma idealisme, iman, ilmu, dan nasi bungkus perjuangan.
Cak Imin boleh bercanda, tapi jangan sampai lupa sejarah. Kalau HMI dibilang gak dari bawah, mungkin beliau perlu ngulang semester Sejarah Pergerakan Mahasiswa 101. Soalnya jutaan kader HMI itu lahir dari daerah, pesantren, kampus ndeso, dan keluarga sederhana yang justru menjadikan HMI sebagai tangga untuk naik kelas—bukan naik jabatan.
Kami ngerti sih, mungkin Cak Imin lagi pengen ngegas dikit di acara internal. Tapi ya inget dong, sekarang statusnya Menko PMK, bukan MC hajatan. Sekali omong nyenggol satu organisasi, efeknya bisa viral dan bikin grup WA alumni HMI meledak.
Intinya? Kita saling respek aja lah. Mau PMII, HMI, GMNI, KAMMI, semua punya cerita dan kontribusinya sendiri. Persaingan boleh, tapi jangan pakai sindiran murahan.
Dan terakhir:
Tumbuh dari bawah itu bukan soal slogan, tapi soal rekam jejak.
Jangan salah sebut lagi ya, Cak.
TTD, Arief Rosyid Hasan (Ketua Umum PB HMI 2013 – 2015) kader yang tumbuhnya beneran dari bawah.
Komentar 2
Ada ada wae cak imin, kayaknya lupa akan sejarah
Cak Imin masih suka slepet ini!