ManusiaSenayan.id — Namanya Cerint Iralloza Tasya. Lahir 16 Oktober 2000 di Padang, dia bukan sekadar nama baru di jajaran Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) — Cerint adalah contoh senator milenial yang masuk ke arena politik dengan gaya rileks, tapi kerja yang serius. Data resmi menunjukkan Cerint menjabat sebagai Anggota DPD RI periode 2024–2029 dari daerah pemilihan Sumatera Barat.

Latar — bukan seleb, tapi muda dan kompeten

Di usia yang tergolong muda untuk kursi senator, Cerint membawa latar pendidikan dan aktivitas publik yang bisa dibilang meyakinkan: gelar S.Ked tercantum di profilnya, sekaligus sejumlah aktivitas kerja daerah yang terekam dalam dokumentasi resmi DPD. Informasi di portal DPD dan catatan MPR memperkuat statusnya sebagai anggota DPD yang aktif melakukan kunjungan kerja dan serap aspirasi di Sumatera Barat.

Gaya Kerja: Humanis, Proaktif, dan Nyambung ke Anak Muda

Kalau kamu bayangkan politikus panggung formal setiap waktu, Cerint menunjukkan variasi yang lebih humanis: fokus pada kerja lapangan, kunjungan ke lembaga daerah, dan merespons isu-isu konstitusional yang menyentuh daerah pemilihannya. Dokumentasi kegiatan mencatat kunjungan ke instansi seperti Polda Sumbar sebagai bagian dari koordinasi tugas konstitusional — tindakan yang mengindikasikan pendekatan proaktif pada isu keselamatan dan tata kelola daerah.

Kenapa Patut Diperhitungkan oleh Generasi Muda?

  • Representasi usia: Cerint masuk ke DPD pada rentang usia yang dekat dengan banyak pemilih muda. Kehadirannya memberi pesan: ruang publik bisa diisi oleh generasi muda tanpa kehilangan kapabilitas.
  • Bahasa & aksi dekat: komunikasi adaptif ke platform modern bikin isu daerah lebih cepat tersampaikan.
  • Perpaduan pendidikan & praktik: gelar kesehatan (S.Ked) memberi dimensi tambahan pada perspektif kebijakan — khususnya isu layanan publik seperti kesehatan daerah.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Masuk ke arena legislatif nasional berarti Cerint harus berjibaku di antara ekspektasi publik, birokrasi, dan dinamika politik yang kadang lambat berubah. Selain itu, peran DPD sendiri yang lebih banyak bersifat memberi pertimbangan dan rekomendasi (bukan legislasi penuh) menuntut strategi lobi dan sinergi yang kuat agar aspirasi daerah benar-benar berbuah kebijakan.

Senator Muda, Bukan Sekadar Label

Cerint Iralloza Tasya membawa energi baru ke DPD RI yang bisa nyambung ke generasi muda tanpa mengorbankan profesionalitas. Tantangannya nyata — membuktikan bahwa suara daerah bisa diubah menjadi rekomendasi konkret — tapi kehadirannya membuka ruang optimis bahwa regenerasi di lembaga negara memang mungkin berlangsung substantif.