ManusiaSenayan.id – Senin pagi yang biasanya adem, mendadak jadi panas di Gedung KPK. Irwan, Deputi Direktur Hukum Bank Indonesia, akhirnya muncul juga setelah sempat absen kayak anak sekolah bolos ujian. Dipanggil bukan untuk ngopi santai, tapi buat jadi saksi di kasus dugaan korupsi dana CSR BI yang makin hari makin mirip sinetron bersambung.

“Sudah tiba pukul 10.07 WIB,” kata juru bicara KPK. Ya, detail jamnya penting banget, biar kayak live update konser.

Kasus ini kayak kue lapis: makin dikupas, makin ketahuan banyak topping. Awalnya cuma “CSR“, tapi tiba-tiba nyambung ke nama-nama tenar di DPR. Salah satunya Satori, anggota DPR dari Fraksi NasDem. Udah tiga kali dipanggil, tapi status hukumnya masih “nanggung”. Kata KPK: “Sebentar lagi ya…” – udah mirip teaser album baru.

Plot twist makin panas waktu rumah Heri Gunawan dari Fraksi Gerindra ikut digeledah. Ternyata, skema CSR ini bukan cuma “bantu yayasan”, tapi bantu yayasan yang diajukan sendiri. Kreatif, ya. CSR bukan lagi “Corporate Social Responsibility“, tapi “Cuan Saku Rame-rame“.

KPK sih belum ngumumin siapa yang resmi jadi tersangka, tapi katanya udah deket-deket. Mungkin nunggu momen yang pas, biar dramatis sekalian.

Yang jelas, dari drama ini kita belajar satu hal: kalau dana sosial ditanganin orang yang terlalu “kreatif”, bisa-bisa malah jadi dana sosialita. Kita tunggu babak selanjutnya, apakah akan ada twist baru atau pemeran baru. Yang penting popcorn aman.