ManusiaSenayan.id — Di tengah krisis hunian dan dompet rakyat yang makin cekak, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Bang Ara tampil bak pahlawan perumahan. Dalam Rapat Kerja bareng Komisi V DPR, Senin (19/5), beliau melempar kabar semi-bahagia: kuota rumah subsidi bisa nambah 90 ribu unit lagi! Tapi… ada tapinya.

Awalnya sih kuota rumah subsidi di 2025 itu cuma 220 ribu unit, pakai skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Nah, udah ada tambahan jadi 350 ribu unit. Tapi Bang Ara gak puas—dia bilang masih bisa nambah 90 ribu rumah lagi. Mantap? Bisa jadi. Tapi tunggu dulu, ini belum klimaks.

Bang Ara juga mengaku APBN cuma sanggup dananya buat 9 persen dari target pemerintah yang pingin bangun 3 juta rumah. Artinya, cuma 270 ribu unit yang bisa dibiayai negara. Sisanya? Ya… 2,7 juta rumah masih sebatas impian dan presentasi PowerPoint.

Tapi tenang, kata Bang Ara, pihaknya lagi cari “jalan ninja” ke mana-mana: ke BI, CSR, dan mungkin nanti crowdfunding atau undian berhadiah? Siapa tahu.

“Kalau nggak yakin, ya kita siap di-reshuffle,” kata Bang Ara, setengah curhat, setengah tantangan. “Dikasih jabatan cuma setahun? Gak masalah. Yang penting kerja keras, jujur, transparan. Kalau perlu, nyari dana sambil ngamen.”

Ara juga sempat menyentil menteri-menteri pendahulunya yang katanya lebih santai karena gak perlu mikir fundraising sampai ke Bank Indonesia.

Dengan gaya “all in”, Bang Ara ingin menunjukkan bahwa urusan perumahan rakyat bukan cuma angka, tapi juga soal tekad dan drama politik yang epic. Tinggal rakyatnya berharap: semoga yang dibangun beneran rumah, bukan cuma narasi harapan.