ManusiaSenayan.id — Anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Toha, kayaknya lagi cape banget liat tingkah laku pejabat yang kerjanya lebih banyak bikin drama daripada kinerja. Dalam pernyataannya yang nyangkut di Jakarta (2/6), doi menyentil keras para pejabat yang, alih-alih kerja buat rakyat, malah sibuk main aman buat kepentingan pribadi dan gengnya.
“Tidak boleh ada pejabat yang justru mengkhianati nilai-nilai dasar negara dan aturan hukum yang berlaku. Kalau tidak bisa, lebih baik mundur sebelum diberhentikan,” kata Toha, mungkin sambil nahan napas ngeliat isi pemberitaan belakangan ini.
Menurutnya, kalau emang gak bisa kerja, atau malah hobi ngelanggar undang-undang, ya udah… cabut aja, Bro. Gak usah nunggu dipecat dulu, bikin berat sistem doang.
Pernyataan ini muncul setelah Presiden Prabowo ngasih sinyal bakal nyapu bersih pejabat yang gak kompeten. Ya, semacam program “Clean Up Kabinet Challenge 2025“.
Toha, yang satu kubu sama Fraksi PKB, langsung gas pol dukung gerakan bersih-bersih ini. Katanya, semua pejabat harus tunduk sama Pancasila, UUD 1945, dan jangan sampe malah khianatin dasar negara. (Spoiler alert: ternyata integritas masih trending topik di kalangan idealis.)
“Fraksi PKB mendukung penuh kebijakan Presiden untuk merombak jajaran pejabat yang tidak sejalan dengan visi dan misi Presiden Prabowo. Kita harus fokus membangun bangsa, bukan sibuk dengan kepentingan pribadi atau kelompok,” tegas Toha, kayak dosen killer tapi cinta bangsa.
Sebelumnya, Prabowo dalam upacara Hari Lahir Pancasila udah warning keras: yang gak loyal, melanggar hukum, atau doyan main belakang bakal disingkirin tanpa tedeng aling-aling. Gak peduli lo anak siapa, dari partai mana, atau pernah trending di Medsos.
Intinya, kalau lo pejabat dan cuma numpang eksis, siap-siap dapet surat cinta: “Maaf, lo bukan bagian dari solusi.”