ManusiaSenayan.id Pernah ngebayangin petani tanpa penyuluh? Kayak main Mobile Legends tapi gak punya support — hasilnya sih udah bisa ditebak: kalah sebelum war!

Nah, itu yang lagi bikin pusing Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Panggah Susanto. Ia bilang, kekurangan penyuluh pertanian lapangan (PPL) udah jadi masalah serius yang harus segera ditangani pemerintah.

Penyuluh pertanian adalah ujung tombak. Mereka yang mendampingi petani di lapangan, memberikan bimbingan teknis, mengawasi pola tanam, hingga memastikan penggunaan pupuk dan benih tepat. Kalau penyuluhnya kurang, produktivitas bisa turun,” ujar Panggah saat kunjungan kerja di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (15/10/2025).

Masalahnya, banyak penyuluh yang dulu rajin turun ke sawah sekarang malah beralih profesi setelah jadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Alhasil, banyak daerah kehilangan sosok mentor yang bantu petani langsung di lapangan. Padahal, target swasembada pangan 2027 tinggal dua tahun lagi!

Menurut data Kementan 2024, Indonesia baru punya 49.900 penyuluh aktif, padahal butuh minimal 75.000 orang buat mendampingi 33 juta petani. Artinya, masih kurang sekitar 25 ribu penyuluh! Gak heran kalau banyak daerah lumbung pangan, kayak Sumatera Selatan yang punya 470 ribu hektare sawah, mulai kelimpungan.

Untungnya, kabar baik datang dari Dirjen Bina Sarana Pertanian (BSP) yang siap nambah jumlah penyuluh.

“Tadi dari Dirjen BSP sudah menyanggupi untuk menambah penyuluh. Ini kabar baik, tapi harus segera direalisasikan,” kata politisi Partai Golkar itu.

Panggah juga ngingetin, jangan cuma nambah jumlah, tapi juga tingkatkan kesejahteraan dan skill mereka.

“Kalau petani adalah pelaku utama, maka penyuluh adalah pengarahnya. Mereka perlu diberi dukungan yang layak,” tegasnya.

So, kalau mau Indonesia panen besar dan gak lagi impor pangan, yuk, kasih buff buat penyuluh dulu!