ManusiaSenayan.id – Jambi lagi-lagi jadi panggung drama BBM. Kali ini, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel barengan DPR RI (iya, serius) ngegas bareng dalam aksi sidak distribusi BBM. Katanya sih biar gak ada “drama isi tangki ajaib” yang bisa bikin minyak hilang padahal truk belum jalan.

Turun langsung ke lapangan, anggota Komisi VII DPR RI, Dr. Syarif Fasha, tampil bak detektif minyak. Bareng tim Pertamina, mereka ngecek distribusi BBM sambil nyari tahu: siapa sih dalang di balik “BBM nyasar”?

Tjahyo Nikho Indrawan, jubir Pertamina di wilayah ini, bilang, “Tenang, kita serius kok ngawasin. Semua prosedur sudah sesuai standar, bahkan kita pake penggaris resmi buat ngukur sentimeter isi tangki!” (Oke, mungkin agak lebay, tapi ya kurang lebih gitu intinya.)

Tapi tunggu dulu, kalau kalian dengar kabar ada selisih volume per sentimeter, jangan langsung nyinyir. Bisa aja itu karena medan ekstrem, suhu panas dingin, atau alat ukur yang mood-nya berubah-ubah. Yang penting, standar prosedur dan regulasi kemetrologian legal tetap jadi kiblat!

Pertamina juga pamer sistem pengawasan super ketat—pakai digital monitoring, audit rutin, dan tentu saja, harapan mulia dari rakyat: jangan sampai BBM subsidi jadi bahan oplosan buat cari cuan.

Masyarakat juga diajak jadi mata-mata… eh, maksudnya, jadi pengawas bareng. Kalau ada yang main-main soal distribusi, silakan lapor ke APH atau telepon hotline legendaris mereka, 135. Gratis, Gengs!

Jadi, buat kalian yang mikir sidak itu cuma formalitas, ingat: ini sidak rasa sinetron. Lengkap dengan plot twist, angka misterius, dan harapan yang (semoga) gak menguap kayak BBM di tengah jalan.