ManusiaSenayan.id – Anak muda pasti relate kalau tiba-tiba BBM langka di SPBU. Bukan cuma bikin motor galau di jalan, tapi juga bikin masyarakat misuh-misuh. Nah, soal ini, Gerindra lewat Sekretaris Fraksi DPR, Bambang Haryadi, langsung kasih peringatan serius buat Kementerian ESDM.
“Kementerian ESDM harus memperhatikan stabilitas rantai pasok, distribusi,” kata Bambang.
Menurutnya, apa pun kebijakan ESDM, harus mikirin betul rantai pasok BBM. Nggak cuma itu, dia juga nyentil soal nasib pekerja di SPBU swasta yang bisa terdampak kalau BBM seret.
“Setiap kebijakan untuk memperkuat negara harus mempertimbangkan rantai pasok, juga harus mempertimbangkan keberlangsungan pekerja,” jelasnya.
Bambang ngasih perbandingan yang lumayan bikin kaget. Pertamina ternyata punya sekitar 6.400 SPBU dan 6.700 Pertashop. Sedangkan swasta? Cuma 450 SPBU, alias hanya 5 persen dari jumlahnya Pertamina. Jadi kalau ada masalah, jelas yang swasta lebih gampang keok.
“ESDM harus lebih berhati-hati, jangan sampai ada kelangkaan BBM yang menyebabkan public trust kepada pemerintah menurun,” tegas Bambang.
Dia juga wanti-wanti supaya setiap kebijakan punya mitigasi biar nggak bikin gaduh di masyarakat. Kalau sampai heboh, bisa ganggu pemerintahan Presiden Prabowo.
“Kita berharap dalam pembuatan kebijakan sebaiknya dilakukan mitigasi komprehensif agar tidak menimbulkan kegaduhan publik yang mengganggu pemerintahan Presiden Prabowo,” pungkasnya.
Intinya, energi itu bukan cuma soal isi tangki, tapi juga soal kepercayaan rakyat. Jadi jangan sampai orang ngantri di SPBU kayak ngantri tiket konser, eh pulang-pulang malah zonk.