ManusiaSenayan.id – Gengs ada kabar yang bikin jidat auto berkerut: Menteri Kebudayaan kita tercinta, Fadli Zon, bilang pemerkosaan massal Mei 1998 itu cuma… rumor? Yup, lo gak salah baca. Sejarah yang penuh luka itu, katanya, belum ada bukti solid. Lah terus yang nangis-nangis puluhan tahun itu siapa, Bang?

Sontak, Komisi X DPR RI langsung pasang kuda-kuda. Wakil ketuanya, Bang Lalu Hadrian Irfani, bilang, “Bro, ini gak bisa dibiarkan. Sejarah itu luka kolektif, bukan plot twist novel.” Rencana klarifikasi pun digelar pas sidang minggu depan. Siap-siap, Fadli, ini bukan talkshow tapi evaluasi sejarah nasional.

Bang Lalu juga ngegas, bilang pernyataan Menbud yang satu ini bisa mencederai semangat penegakan HAM. TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta) itu bukan karangan netizen, Bro, itu dokumen resmi negara! Masa iya pejabat ngomongnya kayak lagi bahas teori konspirasi di forum Reddit?

Netizen + aktivis pun ikut ngamuk. Komnas Perempuan bilang pernyataan ini nambah luka buat penyintas. “Udah belasan tahun diem, sekarang dibilang rumor pula,” kata mereka. Tega amat, Bang?

Tapi Fadli Zon malah klarifikasi sambil ngasih kuliah sejarah. Katanya sih, “Saya cuma ngajak berpikir kritis.” Bro, itu sejarah berdarah, bukan skripsi Filsafat!

Intinya: ngaku aja deh, kadang lebih baik diam daripada bikin sejarah versi fanfic.