ManusiaSenayan.id – Gengs, ini masih kabar panas dari Timur Indonesia! Bukan soal sunset kece di Raja Ampat, tapi soal tambang nikel yang katanya sih lebih banyak nyedot cuan daripada mikirin lingkungan.
Bang Yan Mandenas, anggota DPR dari Gerindra, buka suara. Katanya, tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, udah lama ngacir tanpa restu warga lokal, padahal masyarakat—termasuk pemilik hak ulayat—udah bilang “NOPE!” dari awal.
Tapi entah kenapa, tambangnya tetap jalan, izinnya keluar mulus kayak jalan tol. Aneh gak tuh?
Bang Yan curiga ini kerjaan KKN squad alias Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
“Wajib diperiksa pejabat yang berwenang dengan indikasi-indikasi lain yang menyebabkan izin itu bisa diproses dan diterbitkan. Pasti ada indikasi KKN dalam proses penerbitan izin tambang yang tidak prosedural,” katanya.
Mungkin izinnya dapet “jalur belakang,” ditemenin senyum manis dari pejabat dan oknum yang doyan duit. Bahkan gak nutup kemungkinan ada aparat yang jadi “bodyguard” tambang itu. Kalau ini sinetron, judulnya pasti “Tambang Cinta dan Kuasa.”
Yang bikin tambah emosi, katanya AMDAL aja belum tentu beres. Jadi, lingkungan dirusak, rakyat dicuekin, pejabat senang. Asik bener hidup mereka, ya?
Bang Yan minta semua izin tambang di Papua diusut tuntas. Dari tambang nikel sampai emas di Yahukimo, Nabire, Waropen, semua harus dicek. Gak boleh ada yang kebal cuma karena punya “teman berpengaruh.”
Pesan moral? Negeri ini bukan playground buat para elite nyari cuan dari tanah Papua. Kalau izinnya gak bener, cabut aja! Jangan sampai alam rusak, rakyat merana, pejabat malah jalan-jalan ke luar negeri ngabisin hasil tambang.