ManusiaSenayan.id – Kalau kamu cari politisi yang gak ribet, gak drama, dan gak lebay, coba tengok sosok Agung Widyantoro, S.H., M.Si.. Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah IX ini kayak es dawet Brebes: adem, manis, dan mengenyangkan demokrasi.
Lahir di Brebes, 12 Oktober 1963, Mas Agung bukan pemain baru di dunia politik. Jejaknya panjang kayak antrian ambil bantuan, tapi jelas dan rapi. Pernah jadi Wakil Bupati sampai Bupati Brebes, lalu nyemplung ke DPR RI sejak 2014. Di Gedung DPR, ia duduk di Komisi X (ngurusin pendidikan, pemuda, olahraga, dan kebudayaan) sekaligus jadi wakil ketua Mahkamah Kehormatan Dewan — posisi yang biasanya diisi mereka yang gak pernah bikin DPR malu-maluin.
Dari Guru Hukum ke Guru Bangsa
Pendidikan hukumnya dimulai dari UNSOED jurusan Ilmu Hukum (1982-1989), lalu lanjut S2 Ilmu Administrasi Publik di kampus yang sama (2003-2005). Gak heran, beliau luwes banget ngomongin aturan dan tata negara tanpa bikin kening rakyat berkerut. Waktu orang-orang sibuk debat di TikTok, Agung Widyantoro malah tenang merancang masa depan bangsa lewat jalur pendidikan dan kebudayaan.
Portofolio Kinerja: Serius, Bukan Sekadar Selfie
Sebelum masuk Senayan, Mas Agung udah kenyang pengalaman:
- DPRD Brebes (1999-2007)
- Direktur Utama PT Sidorejo & PT Setia Kawan Gas
- Bupati Brebes (2011-2012)
Dengan latar belakang birokrasi dan dunia usaha, Mas Agung tahu betul cara meramu kebijakan yang gak cuma bagus di kertas, tapi juga ngefek di lapangan. Gak heran dia jadi andalan Golkar, sampai pernah duduk sebagai Ketua DPD Partai Golkar Brebes (2010–2015).
Dan meskipun aktif, dia gak pamer. Cek aja media sosialnya: sepi dari flexing-foto-bareng-menteri, tapi ramai dukungan kegiatan pendidikan dan budaya.
Diplomasi Ala Jawa Tengah: Lembut Tapi Nendang
Jawa Tengah emang dikenal adem-adem sopan. Tapi jangan salah: sopan bukan berarti gak bisa tegas. Agung Widyantoro buktinya. Gaya bicaranya pelan dan santun, tapi isi pesannya bisa bikin pejabat mikir dua kali. Di Mahkamah Kehormatan Dewan, beliau bukan penjaga moral yang galak, tapi pengingat lembut: jadi wakil rakyat tuh bukan buat gaya-gayaan.
DPR emang butuh lebih banyak “Agung” daripada “Agunan.”
Di antara politisi yang sibuk ngonten, Agung Widyantoro adalah suara tenang di tengah hiruk pikuk demokrasi. Bukan influencer, tapi influencer of conscience. Gak banyak janji, tapi kerja nyata. Gak banyak gaya, tapi banyak makna.