ManusiaSenayan.id – Kalau ada lomba rangkap jabatan tercepat, Brian Yuliarto mungkin sudah bawa pulang medali emas. Bayangin aja, doi udah sibuk sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (alias Mendiktisaintek, nama kementerian panjang kayak skripsi), sekarang ditambah lagi jadi Kepala Badan Industri Mineral. Fix, hidup Brian isinya meeting terus.
Presiden Prabowo sih punya alasan. Katanya, karena Brian udah pegang dunia kampus, otomatis gampang kalau urusan riset nyangkut-nyangkut mineral. Logika sederhananya: kalau butuh ilmu, ya ke dosen; kalau butuh mineral, ya ke menteri yang juga dosen. Praktis. Hemat SDM. Satu orang bisa cover dua dunia.
Nggak kalah semangat, Menko Perekonomian Airlangga juga ikut nge-backup keputusan ini. Katanya, karena Brian dekat dengan research and science, maka cocok banget buat urusan rare earth alias mineral tanah jarang. Hmm… jadi kalau deket sama riset, otomatis jago mineral? Besok kalau ada yang deket sama Netflix, jangan-jangan ditunjuk jadi Menteri Perfilman.
Badan Industri Mineral sendiri kedengarannya keren banget. Fokusnya: rare earth, mineral radioaktif, pokoknya bahan yang dipake buat industri pertahanan. Jadi bukan sekadar urusan tambang receh, tapi bahan baku buat bikin negara makin perkasa. Brian bilang, badan ini penting banget demi kedaulatan bangsa dan ekonomi. Intinya, mineral ini bukan cuma buat bikin HP, tapi bisa juga buat bikin negara punya power di panggung dunia.
Yang bikin makin seru, Brian sebelumnya udah sempat bocorin di RAPBN bahwa tanah jarang banyak ditemuin di Bangka Belitung dan Mamuju. Kampus-kampus udah sibuk hitung cadangan sambil riset cara memurnikan. Katanya sih butuh teknologi canggih. Ya jelas, bro. Ini bukan nyari emas di sungai pake panci.
Singkatnya, sekarang Brian bukan cuma Mendikti, tapi juga jadi “Menteri Mineral Rare Earth Edition”. Kalau di game, posisinya udah mirip karakter OP yang bisa main di semua role. Tinggal tunggu aja, jangan sampai nanti kebanyakan side quest terus lupa sama main mission.