ManusiaSenayan.id – Di tengah hiruk-pikuk zaman yang makin digital, segalanya makin scrollable dan swipeable, ada sekelompok seniman Yogyakarta yang bilang,

“Eh, jangan lupa main jek-jekan!”

Yup, ini bukan sekadar nostalgia doang. KOSETAKoperasi Produsen Seniman Budayawan Adiluhung Yogyakarta—lagi nyiapin acara Pasar Merdeka buat ngasih napas buatan ke budaya yang mulai megap-megap ditinggal zaman.

Didukung penuh sama Senator Ahmad Syauqi Soeratno, KOSETA nggak cuma mau ngumpul sambil ngeteh dan bahas seni. Sekarang udah legal berbadan hukum dan siap nyambungin seniman, pelaku UMKM, dan pengusaha lokal lewat festival kolaboratif bareng HIPPI DIY. Lokasinya? Embung Giwangan, Agustus 2025. Acaranya? Komplit: dari seminar sampai gobak sodor. Mantap.

Kata Bang Syauqi,

“Saya melihat ada krisis budaya yang makin terasa, terutama pada anak-anak. Maka, penting ada gerakan seperti KOSETA yang bisa menjadi ruang literasi, ruang bermain tradisional, dan ruang ekspresi budaya.”

Ketua KOSETA, Mas Sigit, bilang dulu koperasi seniman itu kayak tongkrongan tanpa arah. Sekarang? Mereka naik level: ada badan hukum, ada program, dan ada niat gede buat rebranding gotong royong.

Dari sisi UMKM, Ketua HIPPI DIY, Arya Aryanto, langsung gas: siap pasang stand, jualan produk lokal, dan ngajak kolaborasi.

Harapan Bang Syauqi,

“Semoga langkah awal KOSETA ini dapat menjahit nilai-nilai dan akar budaya,” tutupnya.

Pasar Merdeka ini bisa jadi acara tahunan yang bukan cuma seru-seruan, tapi juga ngingetin kita bahwa budaya itu bukan kenangan—tapi warisan yang mesti dirawat.
Bukan cuma di museum, tapi di pasar, di panggung, dan ya… di lapangan gobak sodor.