ManusiaSenayan.id – Kalau makan bergizi itu penting, maka duit buat ngawasin makanan bergizi juga gak kalah penting. Bahkan, penting banget—sampai-sampai harus minta tambahan anggaran ke Menteri Keuangan. Yap, 6 Januari 2025 kemarin, BPOM dengan wajah penuh harap menyodorkan proposal minta nambah anggaran ke Sri Mulyani. Alasannya? Demi menjaga keamanan pangan di SPPG alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. Serius, ini bukan sinetron.
Kata Taruna, sang juru bicara penuh semangat dari BPOM, Komisi IX DPR juga udah kasih lampu hijau. Lewat RPP tanggal 12 Februari, DPR setuju BPOM masuk ke skema pengawalan program MBG (Makan Bergizi), sambil bawa-bawa kantong belanja tambahan. Iya, belanjaan di sini maksudnya anggaran.Bukan minyak goreng atau mi instan.
“Pokoknya kami dukung penuh, asal jangan keracunan massal lagi,” kira-kira begitu semangatnya mereka.
Gak cuma BPOM yang angkat bicara. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, ikut nimbrung dan nyatakan dukungan. Menurut Dadan, jumlah SPPG sekarang kayak jamur di musim hujan—tumbuh terus. Jadi, BPOM kudu upgrade: dari ‘pengawas’ jadi supervisor gizi nasional.
“Coba bayangin, makin banyak SPPG berdiri, tapi anggarannya tetep segitu-gitu aja. Capek, Beb!” kata Dadan, mungkin sambil ngelus dada dan nahan air mata.
Intinya, mereka minta tambahan anggaran biar bisa uji sampel, tingkatkan kapasitas lab, dan pastiin alat-alat uji mereka gak cuma sekadar pajangan.
Jadi, kalau tahun ini kamu lihat berita “keracunan makanan bergizi”, jangan salahin makanan dulu. Cek dulu, udah disetujui belum tuh anggarannya? Karena di negeri ini, sebelum makanan bisa bergizi, anggarannya harus lebih dulu disetujui.