ManusiaSenayan.id – Drama baru dari gedung antikorupsi: KPK sedang galau, bukan karena OTT-nya sepi, tapi karena tersangka makin kreatif nutup muka. Mulai dari masker medis, masker scuba, sampai topi plus hoodie — udah kayak festival Coachella, tapi isinya koruptor.
IM57+ Institute, geng alumni KPK, angkat suara. Kata mereka, ini bukan soal fashion. Ini soal rasa malu.
“Bayangin, mereka pake masker bukan buat jaga kesehatan, tapi buat nutupin dosa,” ujar Lakso Anindito, Ketua IM57+, sambil membayangkan para koruptor pakai niqab oranye.
Menurut Lakso, larangan masker ini penting, bukan buat gaya-gayaan, tapi biar rakyat bisa lihat wajah para penikmat uang rakyat. “Malu itu bagus. Dan kalau mereka malu, berarti masih ada sisa nurani,” katanya.
KPK pun ikut buka suara. Kata jubir Budi Prasetyo, “Lagi kami bahas di internal.” Alias, masih debat antara larang masker atau kasih seragam cosplay tahanan KPK.
Dan jangan khawatir soal KUHAP. Kata Lakso, gak usah repot bikin undang-undang baru. Cukup bikin kebijakan internal ala KPK. Lagian, masa urusan masker harus dibahas setingkat negara?
Selama ini, tersangka korupsi datang ke preskon udah kayak selebgram masuk FYP: rompi oranye, tangan diborgol, tapi wajah setengah tertutup. Tinggal nunggu endorse masker deh.
Intinya, kalau korupsi aja udah berani, ya tanggung dong. Tunjukin muka. Biar seluruh Indonesia tahu, ini lho orang yang nyolong duit bansos sambil senyum tipis.