ManusiaSenayan.id – Pati lagi rame, Bro-Sis! Hari ini, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu turun ke jalan buat protes ke Bupati Pati, Sudewo. Meski kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sampai 250% udah dibatalkan, warga bilang: “Udah terlanjur kecewa, Pak.”
Koordinator donasi aksi, Teguh Istyanto, blak-blakan: “Terutama efek kebijakan Pak Sudewo itu seperti ada lima hari sekolah. Ada regrouping sekolah. Itu pasti ada dampaknya bagi guru honorer kalau ada dua sekolah menjadi satu pasti ada guru tidak bisa untuk mengabdi menjadi guru,” ujarnya.
Teguh lanjut nyentil kebijakan RSUD RAA Soewondo: “Kemudian ada keluhan efisiensi Rumah Sakit Soewondo, ternyata itu orang lama dikeluarkan tanpa pesangon, tanpa tali asih. Kemudian dia merekrut karyawan baru dengan alasan meningkatkan pelayanan.”
Donasi buat demo ini mengalir deras. “Kalau diperkirakan ada 100 ribu massa. Karena kita itu dianggap mewakili mereka. Mereka berharap dengan kita. Setiap sore dan malam warga menunggu untuk menyampaikan aspirasi kepada kita,” kata Teguh. Bahkan ribuan kardus air mineral siap dibagi di titik-titik sekitar Alun-alun Pati.
Sementara itu, Polresta Pati juga nggak main-main: 2.684 personel gabungan dari 14 polres, TNI, Brimob, Dishub, Damkar, hingga tenaga medis siap kawal aksi. “Pengamanan akan dilakukan secara profesional dan humanis… agar situasi tetap terkendali tanpa gesekan,” tegas Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi.
Jadi hari ini rakyat bawa poster, aparat bawa prosedur. Satu pihak bawa aspirasi, pihak lain bawa pengeras suara. Harapannya sih, yang nyaring bukan cuma sound system-nya, tapi hasil dialognya juga.
Semoga Pati hari ini panasnya cuma di lapangan, bukan di hati.