ManusiaSenayan.id – Duit negara emang selalu bikin heboh. Kali ini giliran Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Dolfie Othniel Frederic Palit, yang ngegas soal kebijakan pemerintah naro Rp 200 triliun di Himbara alias bank-bank BUMN. Bukannya seneng, Dolfie malah nyebut itu bikin bank makin berat.
Kenapa? Karena ternyata ada “kredit nganggur” super gede. “Berapa sebenarnya kredit nganggur di perbankan? Menurut data Juni 2025 itu senilai Rp 2.304 triliun, ini benar atau enggak?” tanya Dolfie pas rapat kerja dengan OJK.
Jawaban dari Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, simpel: “Betul.”
Nah, di situlah Dolfie makin kenceng ngomong. “Artinya yang nganggur saja sudah Rp 2.000-an triliun, tambah Rp 200 triliun, kita nggak tahu nih untuk apa. Rp 2.000 triliun belum bisa dimaksimalkan, masuk lagi Rp 200 triliun, malah bikin beban,” katanya.
Selain itu, Dolfie juga nyorot soal Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan yang nggak pernah nyampe target 90%. “Mau mengejar sampai 90 saya nggak tahu apa bisa atau tidak dunia usaha kita itu,” ucapnya dengan nada pesimis. Faktanya, LDR sempat naik ke 86,54% Juli 2025, tapi turun lagi ke 85,34% abis duit Rp 200 T masuk bank.
Yang bikin makin runyam, Rp 200 T itu katanya dari Saldo Anggaran Lebih (SAL), yang ujungnya tetep bersumber dari APBN. “SAL berasal dari SBN, kita bayar bunga SBN, sementara bunga yang dikasihkan ke bank rendah, jadi tanggungan APBN akhirnya. Uang APBN uang rakyat, jadi rakyat juga yang menanggung akibat dari kebijakan ini,” jelas Dolfie.
Intinya, DPR warning: jangan sampe uang rakyat cuma parkir manis di bank tanpa manfaat buat dunia usaha.