ManusiaSenayan.id – Di tengah kegabutan dunia pendidikan yang kadang terasa gitu-gitu aja, muncul sosok Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, yang mampir ke MAN Insan Cendekia OKI, Sumsel. Misi beliau? Bukan sekadar studi banding sambil ngopi, tapi menjadikan sekolah ini markas baru dari program Sekolah Garuda Transformasi. Ibarat X-Men, ini tempat nyetak mutan berbakat—cuma versi ilmiah dan (katanya) religius.
Stella lagi-lagi datang bawa kabar “bahagia” dari langit Istana: program prioritas Pak Presiden Prabowo yang katanya pengen nyiapin generasi “berdaya saing global, berkepekaan lokal”. Alias anak muda yang bisa debat soal AI dalam bahasa Inggris, tapi tetap tahu cara ngelapak cilok pakai daun pisang.
Sekolah Garuda, lanjut Stella, dibangun di atas tiga pilar: akses pendidikan keren, pabrik calon pemimpin masa depan, dan tempat lahirnya jawara akademik plus pengabdi masyarakat. Intinya sih, mau bikin sekolah jadi tempat keren buat ngembangin potensi, bukan cuma buat ngejar nilai.
Tapi tenang, katanya ini bukan sekolah elite penuh privilege. Cuma 20 sekolah yang bakal dibina sampai 2029, tapi harapannya sistemnya bisa dicontek sama semua sekolah. Jadi, bukan soal kuantitas, tapi kualitas—meskipun, ya, kalau bisa sih dua-duanya.
Dirjen Pendidikan Islam, Amien Suyitno, juga ikutan nimbrung, bilang program ini adalah jembatan emas buat madrasah masuk ke dunia global. Pokoknya, kalau jalan terus, bukan mustahil anak madrasah bisa ngoding sambil ngaji.
Kalau gini sih, bukan sekadar Sekolah Garuda, tapi bisa jadi Hogwarts-nya pendidikan Indonesia.