ManusiaSenayan.id – 2025, sinyal masih kayak mantan: sering ngilang di saat dibutuhkan.

Di tengah dunia yang udah serba digital—di mana orang tua main TikTok dan anak kecil udah bisa coding—ternyata masih banyak daerah di Indonesia yang sinyalnya “mode pesawat permanen”. Komisi I DPR pun langsung ngegas ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Pasalnya, akses internet di banyak daerah itu masih kayak WiFi tetangga: ada tapi nggak bisa dipake.

Anggota Komisi I, Bang Rizki Aulia Rahman, sampai bilang kalau internet itu sekarang udah jadi kebutuhan primer.

“Kita hidup di era di mana broadband atau akses kepada sinyal itu kebutuhan primer dari masyarakat Indonesia. Dari dulu kita didengungkan semboyan menjanjikan seluruh masyarakat, kalau periode lalu merdeka sinyal, saya yakin di periode yang sekarang pak presiden mempunyai tagline baru dan semangat baru. Kita juga dukung di Komisi I,”
ucapnya sambil setengah nyindir.

Nggak cuma Rizki, Mbak Andina dari Kalimantan Tengah juga curhat. Katanya, tiap pulang kampung pas reses, sinyalnya masih ngilang.

“Setiap kali saya pulang reses, pada RDP pertama saya mengangkat masih ada blankspot di Kalimantan Tengah, mungkin ini juga menjadi teriakan di semua provinsi Indonesia. Tetapi, saya melihat dengan adanya anggaran tahun 2026 peningkatannya juga tidak signifikan, bagaimana penanganan dari Komdigi terkait internet,”
ujarnya sambil kasih kode keras ke Bu Menteri.

Eh, pas giliran Komdigi jawab, mereka malah bilang: “Maaf, anggaran kita seret.” Tahun 2026, mereka cuma dikasih jatah Rp 7,75 triliun, padahal maunya Rp 20,3 triliun.

“Yah, kita kurang sekitar Rp 12,6 triliun gitu deh,” ujar Sekjen Komdigi, Pak Ismail, sambil ngeluarin kalkulator.

Uangnya sih mau dipakai buat empat program utama: infrastruktur digital, ekosistem digital, komunikasi publik, dan manajemen. Tapi ya gimana, duitnya masih nyangkut di langit ke tujuh bareng Satelit Satria-1.

Intinya?
Sinyal masih susah, duit makin susah. Tapi semangat digitalisasi harus tetap gaya, walau sinyalnya nggak ada.