ManusiaSenayan.id – Suasana SMAN Surulangun di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, mendadak panas—bukan karena cuaca, tapi karena para siswanya demo turun ke jalan… eh, halaman sekolah, lengkap dengan spanduk, teriakan, dan ban terbakar!

Yup, Senin pagi (19/5/2025), para siswa ngadain demo seru di depan sekolah mereka sendiri. Tuntutannya? Minta kepala sekolah diturunkan, alias “di-uninstall” dari jabatannya. Alasannya? Kombinasi antara fasilitas bobrok, pemotongan duit bantuan, ekskul jalan di tempat, dan teror ujian kalau belum bayar buku LKS. Lengkap banget kayak paket unlimited.

Menurut Kasat Reskrim Polres Muratara, Iptu Nasirin, aksi ini berlangsung damai meski ada aroma ban gosong di udara. “Nggak ricuh kok, cuma ekspresi kreatif anak-anak zaman now,” katanya santai.

Sementara itu, Kasat Intelkam, Iptu Baitul Ulum, buka-bukaan soal alasan di balik drama ini. Katanya, kepala sekolah sering absen, kayak mahasiswa tingkat akhir. Ditambah lagi, para siswa udah capek karena keluhan mereka nggak pernah digubris. Udah kayak curhat ke tembok, ya wajar kalau akhirnya siswa milih demo.

Baitul juga bilang sekarang suasananya udah kondusif, para siswa dan kepala sekolah sedang ngobrol baik-baik. Entah diskusi atau debat ala sidang DPR, yang penting katanya sih lagi musyawarah.

Moral dari cerita ini? Jangan remehin suara siswa. Mereka mungkin belum punya KTP, tapi kalau kepala sekolah sering ngilang dan hak mereka di-skip, siap-siap aja disambut spanduk dan ban bakar!

Jadi buat yang lain, jangan sampai sekolah kalian viral karena jadi panggung demo dadakan, ya.