ManusiaSenayan.id – DPR lagi-lagi dibuat garuk-garuk kepala, tapi bukan karena kutu, melainkan karena harga beras yang naik terus kayak anak kosan yang belum gajian. Padahal kata pemerintah, stok beras lagi numpuk! Bingung gak, gengs?
Anggota Komisi VI DPR, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, “Saya bingung, saya orang ekonomi, S1 ekonomi, kok stok beras melimpah tapi harga naik? Ini ilmu baru lagi?,” ujarnya sambil nahan emosi dan mungkin nahan nasi yang makin mahal.
Rapat bareng Menteri Perdagangan, Pak Budi Santoso, jadi ajang curhat nasional soal tata kelola dagang yang makin absurd. Katanya, harga naik bisa bikin daya beli rakyat nyungsep, dan kalau pemerintah gak bisa atur hal se-basic ini, ya… “Memalukan sekali!”
Yang makin greget, BPK nemuin ada impor beras jalan terus padahal surat rekomendasinya entah ke mana. Jadi kayak acara surprise party, tapi yang kaget malah rakyat.
Demer pun ngajak pemerintah belajar dari Amerika. “Kalau Amerika bicara ‘America great again’, kita juga harus bicara ‘Indonesia great again’. Kalau perlu pasang barrier, tax barrier, lakukan segera untuk lindungi petani dan konsumen kita,” katanya, sambil ngusul bikin proteksi dagang kayak pasang pagar rumah biar gak sembarang orang masukin beras.
Intinya, doi cuma pengen: “Jangan sampai stok beras hanya melimpah di atas kertas, tapi rakyat tidak bisa menikmati harga yang wajar,” tutupnya.
Kalau kamu juga bingung kenapa nasi makin mahal padahal sawah makin luas, tenang. Di negeri ini, yang anomali bukan cuma cuaca—tapi juga logika dagang.