ManusiaSenayan.id Sobat semua, kabar nasi kali ini bikin selera makan turun: beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang harusnya bantu masyarakat malah di-oplos! Parahnya lagi, oknum tak bertanggung jawab ngemas ulang beras rusak pakai karung SPHP biar kelihatan “resmi“, terus dijual mahal.

Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, nggak tinggal diam. Beliau bilang,

Ini sangat merugikan konsumen dan berpotensi menurunkan kepercayaan terhadap program pangan nasional. Masyarakat berhak mendapat beras yang layak konsumsi, bukan beras rusak yang disamarkan dengan kemasan SPHP.”

Tegas dan jelas, ya! Daniel juga bilang ini bukan sekadar tipu-tipu biasa, tapi udah masuk ranah hukum karena nyatut nama program pemerintah.

Bulog harus menutup celah penyalahgunaan karung SPHP. Ini penting demi menjaga integritas program stabilisasi pangan serta melindungi masyarakat dari penipuan,” lanjut politisi PKB itu.

Nah, biar nggak makin parah, Daniel juga minta Satgas Pangan buat turun tangan. Bukan main-main, menurut beliau:

Satgas Pangan tidak boleh tinggal diam. Jangan beri ruang sedikit pun bagi praktik nakal yang hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan kualitas pangan dan hak konsumen.”

FYI, kata Dirut Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, beras oplosan itu bukan dari gudang Bulog, tapi dari pelaku nakal yang pakai karung SPHP bekas, ngoplos beras reject Rp8.000/kg jadi seolah-olah premium, lalu dijual Rp13.000/kg. Modus ini terungkap di Pelalawan, Riau.

Moralnya? Jangan percaya sama bungkus doang, sob. Nasi bisa putih, tapi kalau niatnya oplosan, perut rakyat jadi korbannya.