ManusiaSenayan.id – Kalau biasanya pemain bola yang kena kartu merah keluar lapangan, kali ini lima anggota DPR RI yang “digaruk” partainya sendiri. Alasannya? Dari mulut yang kelewat pedes, goyang pinggul di forum resmi, sampai urusan tunjangan beras yang bikin rakyat panas.
Mari kita bedah satu per satu, biar jelas siapa yang sekarang statusnya jadi “anggota DPR part-time”.
F-NasDem: Sahroni & Nafa Urbach
NasDem lagi-lagi bikin gebrakan. Ahmad Sahroni, yang dulunya tenar sebagai “juragan mobil mewah” itu, harus gigit jari. Setelah dicopot dari Wakil Ketua Komisi III DPR, sekarang dia dinonaktifkan total. Katanya, ucapannya bikin telinga rakyat panas.
Nafa Urbach juga nggak ketinggalan. Bendahara Fraksi yang biasanya sibuk ngurusin duit fraksi, kini malah “diistirahatkan”. Netizen sampai nyeletuk: “Waduh, comeback ke dunia sinetron aja, Kak Nafa. Lebih aman.”
F-PAN: Eko Patrio & Uya Kuya
Kalau biasanya kita lihat Eko Patrio dan Uya Kuya di panggung hiburan, kali ini mereka bikin panggung baru: panggung sidang MPR. Videonya viral, lagi sidang tahunan malah goyang Gemu Fa Mi Re. Katanya sih itu hiburan setelah sidang selesai, tapi rakyat yang lagi ngelihat harga beras naik tetap merasa “kok bisa-bisanya joget di situasi begini?”.
PAN pun ambil langkah “damai”. Eko dan Uya di-benching dulu. Ironisnya, klarifikasi mereka malah makin kocak. Eko sampai bikin video minta maaf bareng Pasha Ungu—jadi kayak reuni dadakan Lenong Rumpi ketemu boyband politik. Uya juga nggak kalah dramatis, bikin janji “akan lebih hati-hati ke depannya”. Yah, semoga hati-hati jogetnya aja, Bro.
F-Golkar: Adies Kadir
Kalau yang satu ini lebih serius. Adies Kadir, Wakil Ketua DPR RI, sempat bikin publik mendidih karena statement soal tunjangan. Bayangin aja, di saat rakyat lagi hitung receh buat beli beras, dia nyeletuk tunjangan beras DPR naik dari 10 juta ke 12 juta. Netizen langsung ngamuk: “Berasnya impor dari Mars kali ya, Bang?”
Besoknya, Adies buru-buru klarifikasi. Katanya itu salah data. Tapi ya, nasi sudah jadi bubur—eh, beras sudah jadi isu. Partai Golkar pun akhirnya kasih hukuman: dinonaktifkan. Katanya demi etika dan menjaga perasaan rakyat.
Rakyat: Korban Tetap Sama
Sementara lima anggota DPR lagi kena “suspensi”, rakyat tetap aja harus mikirin beras, bensin, sama cicilan. Ironinya, yang dinonaktifkan memang politisi seleb—nama-nama yang lebih gampang viral ketimbang ngebahas RUU serius. Jadi buat rakyat, drama ini ya kayak sinetron: seru ditonton, tapi nggak ngubah isi dapur.
Kesimpulan versi satir:
Partai politik kita sekarang kayak wasit Liga 1: kalau ada yang bikin ribut, langsung kasih kartu merah biar penonton tenang. Bedanya, kalau di bola pemain bisa diganti, di Senayan kita cuma bisa nonton kursi kosong sementara. Yang pasti, buat DPR: hati-hati joget, hati-hati ngomong, dan plis jangan main-main sama tunjangan beras. Rakyat lagi laper, bukan lagi butuh hiburan dadakan.