ManusiaSenayan.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang niat awalnya mulia—ngasih makan sehat buat anak-anak—mendadak jadi bahan gunjingan di Komisi IX DPR. Kok bisa? Gara-garanya, wadah makanan alias food tray-nya impor dari China. Iya, dari Negeri Tirai Bambu, bukan dari Cileungsi atau Cibaduyut.

Yang pertama buka suara adalah Nurhadi, anggota DPR dari Fraksi NasDem. Di tengah Rapat Dengar Pendapat sama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), dia nyeletuk,

Pak, katanya food tray-nya datang ribuan kontainer dari China. Masa kita kalah saing sih sama panci-panci luar negeri?

Alasannya klasik: harga. Food tray China murah meriah. Tapi, kata Nurhadi, murah belum tentu aman, karena katanya ada kabar food tray itu disemprot bahan biar kelihatan kayak stainless steel padahal… ya besi biasa. Dan efek jangka panjangnya? Bisa jadi camilan logam buat anak-anak. Yummy!

Padahal nih ya, kalau aja food tray itu pesen dari pengrajin lokal, mungkin yang dapet berkah bukan cuma anak-anak, tapi juga UMKM lokal yang sekarang cuma bisa nonton dari pinggir lapangan sambil ngaduk sop sayur sendiri.

Dadan Hindayana, Kepala BGN, coba klarifikasi. Katanya waktu awal program jalan, Indonesia belum punya produsen food tray model kayak gitu. Tapi sekarang, katanya sih udah mulai ada produsen lokal yang bisa nyamain. Jadi BGN janji bakal ngulik lagi, biar gak tergantung sama impor.

Intinya, semoga ke depan gak ada lagi cerita anak-anak makan gizi lokal dari wadah impor. Masa semangatnya cinta produk dalam negeri, tapi sendoknya dari luar? Katanya Merdeka, bro.