ManusiaSenayan.id – Masih ingat lagu Demi Waktu, Tercipta Untukku, atau Andai Ku Tahu? Yup, lagu-lagu galau yang dulu sering bikin kita mellow di tahun 2000-an itu dinyanyiin sama Pasha Ungu. Tapi sekarang, ceritanya beda. Pasha udah ganti “panggung” dari konser ke gedung DPR. Dari nyanyi buat gebetan, sekarang dia “nyanyi” buat rakyat!

Siapa sih Pasha Ungu?

Nama aslinya Sigit Purnomo Syamsuddin Said, lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, 27 November 1979. Dulu dikenal sebagai frontman band Ungu yang super hits di masanya. Tapi jangan salah, dia juga pernah jadi juara 2 lomba adzan loh! Jadi, suara merdunya itu udah dari sononya.

Dulu Pasha sempat kuliah, tapi memilih berhenti demi ngejar passion di musik. Walaupun sempat vakum, dia akhirnya lulus Sarjana Administrasi Publik di STIA Palu tahun 2019. Respect banget, kan?

Dari Rock Star ke Wakil Wali Kota!

Tahun 2015, Pasha bikin kejutan. Dia nyebur ke dunia politik dan mencalonkan diri jadi Wakil Wali Kota Palu. Banyak yang bilang, “Serius nih, vokalis Ungu mau jadi pejabat?” Tapi ternyata dia menang! Dari 2016 sampai 2021, Pasha jadi wakil wali kota, bahkan sempat jadi Plt. Wali Kota Palu juga.

Waktu Palu kena musibah gempa dan tsunami di 2018, Pasha langsung turun ke lapangan, bantu warga dan ikut ngurus pemulihan kota. Bukan cuma gaya-gayaan, tapi dia beneran kerja.

Lanjut ke Senayan!

Setelah selesai jadi Wakil Wali Kota, Pasha nggak berhenti di situ. Tahun 2024, dia maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN), dan lolos! Sekarang dia duduk di Senayan, mewakili DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu).

Di DPR, Pasha tetap stay humble. Dia sering update aktivitasnya di Instagram (@pashaungu_vm), ngobrol bareng netizen, dan nggak jarang balesin komentar followers. Politik ala anak band banget—santai tapi serius.

Tetap Nyanyi, Tapi Beda Panggung

Meskipun sibuk di politik, Pasha nggak ninggalin musik sepenuhnya. Tahun 2020, dia sempat rilis album solo. Musik buat dia itu kayak napas, nggak bisa lepas. Bedanya, sekarang lagunya nggak cuma tentang cinta-cintaan, tapi juga soal perjuangan dan semangat hidup.

Pasha Ungu adalah bukti kalau mimpi nggak harus berhenti di satu panggung. Dari vokalis band yang lagunya jadi anthem patah hati generasi 2000-an, ia sukses bertransformasi menjadi pemimpin yang mau turun tangan langsung bantu rakyat. Popularitasnya di musik jadi modal awal, tapi kerja keras, komitmen, dan kedekatannya dengan masyarakat yang bikin dia dipercaya di dunia politik.

Pasha nggak cuma ganti profesi, tapi ganti cara mencintai: dulu romantis sama pasangan lewat lagu, sekarang romantis sama rakyat lewat aksi nyata. Ia ngebuktiin kalau anak band pun bisa jadi pemimpin yang ngebumi, asalkan mau belajar, mendengar, dan tetap rendah hati.

Perjalanan Pasha adalah reminder buat kita semua: nggak masalah start dari mana, yang penting mau terus berkembang, adaptif, dan tulus berbuat baik.

Dulu Pasha bikin cewek-cewek histeris di konser. Sekarang, dia bikin rakyat tersenyum karena langsung turun bantuin. Dari vokalis galau jadi politisi low-profile, Pasha Ungu ngebuktiin kalau berkarier itu soal berkembang, bukan cuma bertahan di zona nyaman.

Pasha itu contoh nyata kalau “nyanyiin rakyat” itu bisa lebih romantis dari sekadar nyanyiin lagu cinta.